Gampong Turam pada awal mulanya adalah sebuah dusun kecil, di mana pada saat itu Raja Darul Kamal yang memimpin (salah satu raja Aceh). Pada saat itu, Gampong Turam berbentuk rawa dan semak-semak belukar, namun seiring dengan pergantian waktu lama kelamaan rawa dan semak belukar ini menjadi dangkal dan kemudian menjadi daratan dan lahan sawah.
Atas dasar fenomena alam inilah oleh Teuku Sufi tokoh masyarakat kharismatik (wafat 1944) sekitar tahun 1900 (informasi tetua gampong) mencetuskan nama Gampong Turam (sawah ladang). Namun sebelum lahirnya Gampong Turam adalah gabungan dari 3 (Tiga) buah gampong yang berdiri sendiri-sendiri, ketiga gampong tersebut adalah :
- Gampong Ujong Asam ( salah satu nama dusun sekarang )
- Gampong Ujong Teungoh ( salah satu nama dusun sekarang )
- Gampong Ujong Lhok ( salah satu nama dusun sekarang )